Inovasi Petugas Registrasi Melayani Anda (Primadona) milik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Seluma, dan Suku Anak Dalam Terobos Hutan Demi Pelayanan Adminduk (SAD To Happy) milik Disdukcapil Kabupaten Dharmasraya berhasil mengatasi berbagai kendala pelayanan adminiduk yang ada di daerah setempat.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Seluma, Irzani, mengungkapkan bahwa pelayanan Primadona pada dasarnya merupakan pelayanan administrasi kependudukan berbasis zonasi.
“Seluruh ASN dan tenaga kontrak Disdukcapil Seluma kami tugaskan sebagai Primadona. Masyarakat bisa mengurus seluruh keperluan dokumen kependudukan di rumah petugas Primado itu,” tutur Irzani di acara Ngopi Bareng Dukcapil, TV Desa, Rabu (10/03/2021).
“Motivasi Primadona adalah adanya kendala geografis, dimana terdapat pertumbuhan penduduk dengan menjadi 213.414 jiwa di seluruh wilayah Kabupaten Seluma yang luasnya 2.444 km2, membuat kami harus lebih ekstra dalam menghadapi banyaknya permohonan dokumen kependudukan masyarakat” tambah Irzani.
Sementara itu, di Kabupaten Dharmasraya terdapat fenomena adanya penduduk Suku Anak Dalam (SAD) yang berdiam di hutan Kecamatan Koto Besar dan Kecamatan Sembilan Koto. Adanya SAD yang bertinggal jauh dari pemukiman menjadi tantangan tersendiri bagi Disdukcapil Kabupaten Dharmasraya untuk memberikan dokumen kependudukan bagi seluruh penduduk.
“Karena titah konstitusi dan UU Adminduk adalah memberikan pemenuhan identitas bagi seluruh penduduk, maka inovasi SAD To Happy kami lakukan untuk menyisir suku pedalaman atau SAD itu,” ujar Kepala Disdukcapil Kabupaten Dharmasraya, Abdi Amri, yang juga memberikan keterangan di acara Ngopi Bareng Dukcapil hari ini.
Dengan SAD To Happy, Disdukcapil Dharmasraya menggandeng pemerintah desa dan tokoh-tokoh adat setempat untuk memberikan sosialisasi pentingnya dokumen kependudukan bagi SAD.
“Peran dari pemerintah desa dan tokoh-tokoh adat setempat sangat penting. Sebab tanpa adanya pengantar dari mereka, sulit bagi kami untuk meyakinkan SAD untuk mau mendapatkan dokumen kependudukan,” ujar Abdi.
“Padahal, dokumen kependudukan itu sangat penting sebagai pintu akses terhadap berbagai pelayanan publik dasar menyangkut pendidikan, kesehatan, hingga keuangan, dsb,” rinci Abdi menambahkan.
Baik inovasi Primadona dan SAD To Happy mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Direktur Bina Aparatur Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Andri Kriarmoni, mengatakan dua inovasi tersebut adaptif dan tepat dalam menyelesaikan masalah.
“Dengan semangat pembenahan kualitas layanan administrasi kependudukan, maka inovasi-inovasi menjajdi penting untuk memberikan pelayanan yang prima bagi seluruh penduduk, termasuk bagi Suku Anak Dalam atau SAD di Kabupaten Dharmasraya maupun dengan sistem zonasi di Kabupaten Seluma,” ujar Andi.
Sumber : https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/686/inovasi-primadona-dan-sad-to-happy-duckapil-atasi-kendala-pelayanan-adminduk-hingga-pedalaman