Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) menyebut layanan administrasi kependudukan (adminduk) secara online memiliki banyak dampak positif.
Salah satunya, menurut Zudan, tidak lain adalah terciptanya budaya masyarakat dan petugas pelayanan adminduk yang taat azas.
“Dengan sistem online, kita harus terbiasa dengan tidak bertatap muka sehingga tidak ada ruang untuk negosiasi. Bila dokumen yang dimohonkan tidak disertai oleh kelengkapan syarat, maka permohonan otomatis tertolak oleh sistem,” ujar Zudan di acara Sharing Session, Gatra Media Group, Rabu (03/02/2021).
Selain itu, pelayanan secara online juga dapat efektif mengentaskan problematika pungli (pungutan liar) dan calo dalam pembuatan dokumen kependudukan yang kerap kali meresahkan masyarakat.
Terkait hal tersebut, Zudan berpendapat bahwa kunci penuntasan pungli dan calo adalah dengan pendekatan sistem. Melalui pelayanan online, maka intensitas tatap muka petugas dan masyarakat menjadi sangat berkurang sehinggga mengurangi potensi pungli dan calo.
“Kuncinya adalah mengurangi intensitas tatap muka petugas dan masyarakat. Itulah mengapa kami juga berinovasi dengan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang saat ini sudah tersebar 144 unit di seluruh Indonesia agar masyarakat dapat mencetak dokumen kependudukannya secara mandiri,” tuturnya.
“Dari proses permohonan penerbitan dokumen yang dapat dikirimkan melalui aplikasi, hotline, atau whatsapp, hingga proses pencetakan melalui ADM, semuanya tidak perlu tatap muka. Hulunya online, hilirnya juga online,” kata Zudan menutup keterangan.
Sumber : https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/651/dirjen-dukcapil-sebut-layanan-online-buat-petugas-dan-masyarakat-taat-azas