Jakarta - Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Arif Fakrulloh selalu mengajak aparatur Dukcapil di mana pun berada selalu berpikiran terbuka atau di luar ekspektasi orang lain.
Dirjen Zudan memberikan contoh konkret bagaimana berpikir out of the box itu. Pada saat orang belum mengenal tanda tangan elektronik (TTE), pada tahun 2018 Dukcapil sudah berani mendesain dengan menggunakan alas hukum Permendagri No 9 tahun 2016 tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran.
"Layanan akta kelahiran online itu dilaunching Pak Presiden Joko Widodo pada 9 September 2018 saat bulan puasa di Seoul, Korea Selatan. Waktu kita memberanikan diri karena belum mengenal TTE. Tanda tangannya di-scanning. Itulah layanan online pertama akta kelahiran dicetak pertama di Busan, sekitar 300 kilometer dari Seoul, Ibukota Korsel," tutur Zudan di hadapan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Transfer Knowledge Pekerjaan Penyediaan Jaringan Komunikasi Data (Jarkomdat) dan Aplikasi SIAK Terpusat di Jakarta, Selasa (23/3/2021.
Momentum itu kemudian dikenal sebagai tonggak awal layanan administrasi kependudukan (Adminduk) online di Indonesia.
"Ini secara revolusioner mengubah layanan Dukcapil. Maka saya mengajak ayo semua aparatur Dukcapil terutama yang milenialis beranilah berpikir terbuka, bertindak di luar yang dipikirkan orang tetapi dengan satu tolok ukur menuju kecepatan dan kemudahan layanan Adminduk," Dirjen Zudan memotivasi.
Saat itu pula belum terpikirkan KTP-el dan KK keluar dari mesin seperti uang keluar dari ATM.
"Pada waktu itu tidak ada yang berpikir sampai ke sana. Ide itu dari Korea Selatan dokumen kependudukan keluar dari mesin. Saya berdiskusi dengan Pak Erikson, sekarang Direktur PIAK, 'Bisa nggak kita buat?' Ternyata bisa, dan jadilah Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM)," cerita Zudan.
Tak lupa Dirjen Zudan mengajak Korps Dukcapil berbahagia hati mengelola Adminduk untuk Indonesia, negara dengan penduduk nomor 4 terbesar dunia ini.
"Kuasai SIAK online dan SIAK terpusat. Sebab infrastruktur jaringan itu yang akan diterapkan pula untuk layanan Adminduk di 130 perwakilan RI di luar negeri. Layanan yang sudah diujicoba di 15 kantor perwakilan RI. Tahun ini minimal separuhnya, yakni 65 negara bisa dilayani dengan SIAK Online dan SIAK terpusat," demikian Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh. Dukcapil***
Sumber : https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/698/berpikir-out-of-the-box-dukcapil-lahirkan-anjungan-dukcapil-mandiri